Sambut Event PEMSEA PNLG, Pemkab Tangerang Percantik Kawasan Aquaculture Ketapang

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang terus melakukan penataan pada Kawasan Wisata Urban Aquaculture Ketapang, Kecamatan Mauk menjelang pelaksanaan pertemuan skala internasional Partnership in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Government (PNLG), 25-29 Oktober 2022.

Wakil Presiden Partnerships in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Governments (PNLG) Ahmed Zaki Iskandar menjelaskan, Tangerang terpilih menjadi lokasi hajatan ini karena bukan hanya menjadi model pengembangan desa pesisir pantai di wilayah  Kabupaten Tangerang tetapi juga percontohan di Indonesia. Desa Ketapang bahkan menjadi ikon dunia internasional. 

Hal ini tidak lepas dari keberhasilan Tangerang mengelola kawasan pesisir pantai dengan mengembangkannya dari sisi ekonomi, sosial, pendidikan, lingkungan dan juga pemberdayaan masyarakatnya.

Pemandangan Kawasan Wisata Urban Aquaculture Ketapang, Kecamatan Mauk jelang PEMSEA PNLG (Foto: Iqbal Ramdhani)

“Kami memiliki program Gerakan Membangun Masyarakat Pantai atau disebut Gerbang Mapan, dengan segala macam yang sudah kita lalui dan lakukan mungkin masih ada beberapa kekurangan tapi justru dengan banyak mengundang orang kita akan banyak mendapatkan masukan dan juga saran untuk pengembangan berikutnya,” kata Ahmed Zaki Iskandar yang juga Bupati Tangerang.

Penataan kawasan pantai oleh Pemkab Tangerang dilakukan secara lintas sektoral dan berkesinambungan. Dengan program unggulan Gerakan Membangun Masyarakat Pantai (Gerbang Mapan) yang dimulai sejak tahun 2015, penataan kawasan pantai Kabupaten Tangerang yang panjangnya sekitar 51,2 kilometer telah terlihat hasilnya, bahkan sudah banyak berbagai institusi, pemerintah daerah dan internasional mengadopsi program unggulan penataan kawasan pantai ini untuk diterapkan di wilayahnya masing.

“Kita memiliki konsep berbeda dengan kota-kota pesisir pantai di berbagai negara yang tergabung dalam PEMSEA. Kalau misalnya di Da Nang, Vietnam, yang tadinya kawasan nelayan pemukiman kumuh dibongkar secara besar-besaran menjadi modern atau diubah dari kampung menjadi kota, kita tetap mempertahankan perkampungan,” tuturnya.

Direktur Pelaksana Bank Dunia, Mari Elka Pangestu saat meninjau Kawasan Wisata Urban Aquaculture Ketapang. (Foto: Pemkab Tangerang)

Penataan kawasan Desa Ketapang di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, dimulai sejak 2014. Secara bertahap, dilakukan penanaman mangrove, membangun kawasan pemukiman nelayan, bedah rumah, menyediakan tempat lelang ikan, merevitalisasi pasar ikan, dan menyediakan tempat pangkal perahu yang berlayar di Pantai Ketapang Mauk.

“Desa ini tadinya terisolir, desa nelayan yang hampir jauh dari mana-mana, sangat minim fasilitas. Secara perlahan kita rombak semua,” jelasnya.

Dia menjelaskan acara tersebut berangkat dari keberhasilan program Gerbang Mapan yang merupakan hasil kolaborasi atau kerja bersama berbagai pihak untuk merehabilitasi pesisir pantai.  Menurutnya melalui program Gerbang Mapan kehidupan masyarakat pesisir menjadi jauh lebih baik.

Ada lima desa pesisir di lima Kecamatan yang menjadi fokus pelaksanaan program Gerbang Mapan. Desa-desa tersebut antara lain Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluk Naga, Desa Ketapang Kecamatan Mauk, Desa Patra Manggala Kecamatan Kemiri, Desa Surya Bahari Kecamatan Sukadiri dan Desa Kronjo Kecamatan Kronjo.

Pemandangan rumah nelayan di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk yang sudah di renovasi. (Foto: Iqbal Ramdhani)

Target program Gerbang Mapan adalah menuju pesisir sejahtera hingga tahun 2023. Dari sisi  lingkungan, di Aquaculture Ketapang ada 16 varietas mangrove dan ada 200 ribu lebih pohon dan bibit. Dengan adanya penanaman mangrove tersebut akan memberikan dampak positif pada lingkungan seperti mencegah abrasi yang saat ini sudah memakan pantai lebih dari satu kilometer. 

Di sisi lain, untuk penataan masyarakat diberikan program pembangunan rumah, bantuan perahu, hingga jaring penangkap ikan. Karena semakin hari nelayan semakin jauh mencari ikan akibat abrasi. 

“Ada 200-an kepala keluarga yang menjadi nelayan di Ketapang, kita bangun juga koperasi. Kemudian renovasi rumah mereka lewat kolaborasi Kementerian PUPR, Pemprov dan Pemkab. Disediakan juga air bersih lewat Perumdam,” jelasnya. 

Deretan kapal nelayan bersandar di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Tangerang. (Foto: Pemkab Tangerang)

Acara PAMSEA Meeting Summit merupakan agenda rutin asosiasi kota-kota pesisir pantai di Asia Timur dapat diselenggarakan. “Nanti ada sekitar 12 negara mitra PAMSEA yang nantinya juga akan berkunjung ke Desa Ketapang,” ungkapnya.

Persiapan PAMSEA Meeting Summit

Kepala UPT V Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, Agung Rumedi, mengatakan pihaknya terus berbenah dan mempercantik Kawasan Wisata Urban Aquaculture Ketapang sesuai dengan tupoksi Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air. 

“Kami melaksanakan normalisasi Sungai Ciketapang agar bersih dan nyaman dilihat tamu negara yang akan berkunjung di Kawasan Mangrove Ketapang. Sehingga sungai tidak terlihat kotor dan kumuh. Sebab, sedimen yang cukup tinggi dan sampah-sampah yang ada di sungai sudah kita bersihkan seluruhnya,” ucapnya.

Para pekerja sedang merapihkan Kawasan Wisata Urban Aquaculture Ketapang, Kecamatan Mauk (Foto: Iqbal Ramdhani)

Tak hanya itu, perbaikan pada faktor pendukung lainnya juga dilakukan. ”Perbaikan jalan juga dilakukan, mulai dari exit pintu Tol Kedaton Cikupa, Jalan Raya Cikupa-Pasar Kemis, Jalan Raya Pasar Kemis-Rajeg Tanjakan, Jalan Raya Rajeg Tanjakan-Mauk, sampai dengan lokasi Kawasan Mangrove. Selain itu dilakukan juga normalisasi Sungai Cimauk dan Pembuang Ciketapang yang nantinya akan dilewati oleh tamu-tamu serta pembersihan ruang manfaat jalan sepanjang Jalan Raya Rajeg menuju Kawasan Mangrove Ketapang yang dilakukan rutin dan berkala selama persiapan penyelenggaraan PEMSEA,” ujarnya.

Agung menuturkan hal tersebut dilakukan agar tamu negara bisa melintas dengan nyaman. Saat ini, perbaikan jalan tersebut sudah berjalan dan pada beberapa titik sudah rampung diperbaiki. 

Ia berharap masyarakat ikut berperan serta dalam menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan di sekitaran bantaran Sungai Ciketapang, Pembuang Ciketapang ataupun Sungai Cimauk.

Penataan kawasan ini menurut Zaki Iskandar masih terus berlanjut ke depan. Selain perbaikan infrastruktur dan pengembangan ekonomi, kawasan Aquaculture Ketapang akan dijadikan destinasi wisata mangrove. 

“Nantinya ibu-ibu istri nelayan bisa mendapatkan penghasilan sampingan dari dampak keberadaan kawasan ini sehingga ekonominya makin sejahtera,” pungkas Zaki.

The best maritime news and insights delivered to you.

subscribe maritime fairtrade

Here's what you can expect from us:

  • Event offers and discounts
  • News & key insights of the maritime industry
  • Expert analysis and opinions on corruption and more