Sebelum terjadinya pandemi, era baru bagi hampir semua orang untuk membeli sesuatu di Indonesia, pada sebuah pusat perbelanjaan online terjadi pada sebagian besar komoditas termasuk perikanan sebagai salah satu bahan utama untuk memasak. Terdapat banyak ikan tidak hidup maupun hidup yang disajikan untuk memasak yang ditawarkan dengan harga beragam pada toko yang juga beragam.
Beberapa toko makanan siap saji atau restoran kecil di Jakarta telah merubah kebiasaan mereka terutama ketika Pandemi terjadi, untuk membeli kebutuhan mereka menggunakan pusat perbelanjaan online. Berbicara mengenai perikanan, beberapa orang tetap menggunakan kebiasaan untuk membeli ikan secara langsung ke pasar atau supermarket, dengan alasan mereka tersendiri.
Komoditas Ikan Pada Sebuah Marketplace
Sebagai sebuah tempat dimana orang-orang dapat menemukan apa yang mereka butuhkan, pusat perbelanjaan online dapat memiliki hampir semua hal yang dibutuhkan dengan beragam harga di berbagai penjual. Kartini adalah seorang perempuan berusia 45 tahun yang bekerja sebagai juru masak pada sebuah restoran kecil yang membagikan pengalamannya mengenai aktifitas belanja ikan pada tempat dia bekerja.
“Pada restoran tempat saya bekerja biasanya membeli bahan masakan termasuk ikan secara online. Tapi, saya akan pergi ke pasar jika tempat saya biasa membeli ikan secara online tidak mempunyai stok dari ikan yang saya butuhkan. Bagi saya, pusat belanja online memiliki banyak jenis ikan, seperti yang dijual di supermarket atau pasar tradisional,” ujar Kartini.
Vonny, perempuan berusia 50 tahun adalah seorang pemilik restoran Manado, yang membutuhkan ikan untuk menu masakannya dan membeli ikan juga secara online.
“Sebelum pandemi, saya biasanya pergi ke pasar tradisional untuk membeli ikan sebagai bahan masakan yang nantinya akan saya jual di restoran saya, tapi ketika pandemi Covid-19 memburuk saya memutuskan untuk menggunakan pusat belanja online sebagai alternatif tempat bagi saya untuk membeli ikan. Dan yang membuat saya terkejut adalah mereka memiliki stok untuk banyak jenis ikan termasuk ikan Cakalang yang biasanya dibutuhkan untuk restoran saya. Bahkan setelah pandemi, seakan semuanya mulai kembali normal hingga orang-orang dapat secara bebas pergi ke supermarket, tapi sepertinya ini menjadi kebiasaan baru bagi saya untuk membeli ikan secara online,” ungkap Vonny.
Perbedaan Antara Belanja Online Dengan Pasar Tradisional Atau Supermarket
Disamping daya tarik yang menjadi alasan bagi seseorang untuk berpindah menjadi berbelanja di pusat perbelanjaan online, masih ada orang-orang yang tetap pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan termasuk untuk ikan.
Julie adalah seorang perempuan berusia 57 tahun yang bekerja sebagai seorang karyawati sekaligus ibu rumah tangga, yang tetap menjadikan pasar sebagai tujuan untuk dirinya belanja kebutuhan sehari-hari.
“Saya tetap pergi ke supermarket atau pasar tradisional untuk membeli kebutuhan saya terutama kebutuhan memasak saya, termasuk untuk ikan. Sekalipun ada Pandemi Covid-19, mungkin pasar tutup untuk jangka waktu tertentu, tapi banyak toko kecil yang juga menjual ikan, sayur, atau daging yang tetap buka, jadi saya masih bisa membeli secara langsung kebutuhan saya. Saya yakin jika belanja secara online dapat menawarkan cara yang lebih sederhana dan kemudahan lainnya untuk orang yang ingin belanja, tapi bagi saya seni dari belanja untuk kebutuhan sehari-hari adalah ketika saya membeli apa yang saya butuhkan di supermarket atau pasar tradisional,” ujar Julie.
Keputusan Untuk Memilih Antara Online atau Offline
Baik bagi supermarket atau pasar tradisional dengan pusat perbelanjaan online memiliki daya tarik tersendiri, bagi orang-orang untuk menentukan dimana mereka dapat membeli kebutuhan mereka termasuk untuk ikan.
Untuk Kartini, membeli bahan seperti ikan di toko online memberikan dirinya efisiensi waktu karena dia bekerja di restoran.
“Saya butuh mempersiapkan banyak makanan untuk pelanggan setiap hari setidaknya sampai sebelum pukul 09.00 pagi, dan jika saya harus pergi ke pasar terlebih dahulu, saya rasa saya tidak punya cukup waktu untuk mempersiapkan makanan. Sedangkan jika saya membelinya di toko online, bos saya dapat memesan sehari sebelumnya, lalu dikirimkan ke restoran pada esok paginya. Mungkin ini hanya sekadar tentang efisiensi waktu juga kemudahan, ketika saya memutuskan untuk membeli apa yang restoran butuhkan secara online,” terang Kartini.
Sedangkan untuk Julie, dia juga memiliki opininya sendiri mengenai belanja kebutuhan dirinya untuk makanan sehari-hari.
“Saya biasanya pergi ke supermarket atau pasar tradisional serta membeli apa yang saya butuhkan untuk saya masak seperti ikan, lalu saya simpan di kulkas. Karena saya juga harus bekerja, jadi saya tidak bisa pergi ke pasar setiap hari. Saya selalu suka untuk pergi ke pasar karena saya bisa memilih secara langsung memilih apa yang saya butuhkan untuk dibeli, sebagai contoh, jika saya ingin membeli ikan, saya dapat memilih sendiri mulai dari ukuran, serta tingkat kesegaran dari ikan tersebut. Saya tahu bahwa toko online menawarkan kualitas yang bagus dari apa yang mereka jual, tapi ini juga kebiasaan saya sejak muda untuk membeli kebutuhan secara langsung untuk kebutuhan makanan saya sehari-hari,” ujar Julie.
Tidak dapat terbantahkan jika perkembangan dari teknologi memberikan beberapa perubahan bagi kebiasaan manusia, seperti belanja untuk bahan makanan secara online, tapi juga masih ada orang-orang yang juga mempertahankan kebiasaan lama sekalipun setelah tingkat Pandemi mulai menurun.
All photos credit: Iqro Rinaldi